Cerita dibalik Goa Jepang Ketapang
Dari
sekian banyak situs bersejarah di Banyuwangi,saya hanya memilih menceritakan
satu situs yakni Goa Jepang yang terletak di kecamatan Ketapang, tepatnya di desa
Paliran. Mengapa? mari kita simak ceritanya.
Bermulai
dari hubungan baik Negara Indonesia dengan Negara India. Awalnya sebelum
Negara-negara Eropa menguasai Indonesia, India telah lama tinggal dengan rakyat
Indonesai, mereka berdagang, berlayar bahkan menikah dan tinggal di Indonesia
mereka melakukan hal tersebut karena pada mulanya India memerangi Indonesia hususnya
Jawa, namun Jawa mengalami kekalahan hal tersebut terjadi karena rakyat di
Pulau Jawa masih sangat sedikit. Akhirnya India tinggal lama di Jawa dengan
tentram, bahkan mereka juga menikah dengan orang Jawa. kita bisa melihatnya
dari keturunan anatara rakyat Jawa dengan India, yakni rakyat ada yang berkulit
putih, coklat, dan bahkan ada yang berhidung mancung. India tinggal dan
berhubungan baik dengan Negara kita hingga mereka tau apa saja kebiasaan dan
keseluruhan Negara Indonesia. Hususnya di Jawa dimana rakyat Jawa zaman dahulu
memiliki kepercayaan dan adat dari nenek moyang yang apabila mereka mengatakan
sesuatu selalu terjadi, karena rakyat Jawa dahulu adalah orang yang jujur dan
polos, orang dahulu mengatakan itu adalah
hal yang mandhi(mujur). Selain
itu berdasarkan namanya “JAWA” yang apabila diartikan dengan bahasa Jawa asli
yang bermakna “BAJA” yang artinya baja dengan maksud rakyat Jawa memilki
kekuatan seperti baja.
Kemudian
selang waktu yang cukup lama, Belanda datang ke Indonesia dengan membawa
perlengkapan dan peralatan perang seperti bom, meriam, senjata api dan berbagai
perlatan perang lainnya. Jawa menjadi tempat paling akhir untuk ditaklukan oleh
Belanda karena pada saat Belanda datang menyerang Jawa mereka kalah. Mengapa? karena
pada saat itu rakyat pulau Jawa memilki kekuatan yang sakti, dimana apa yang
mereka ucapkan selalu mandhi hanya
dengan mengatakan ”uwes mulio kono” seketika
kekuatan Belanda menjadi lemah, senjata yang mereka bawa tidak ada gunanya. Meriam
yang mereka lontarkanpun tidak bisa keluar,
pistol yang ditembakkan tidak berfungsi,
dan bahkan kapal yang mereka bawa tidak bisa digunakan atau macet. hal inilah yang membuat Belanda
kembali ke negaranya dan segera meminta bantuan Negara lain untuk menklukan
pulau Jawa. Belanda meminta bantuan bangsa Arab untuk melumpuhkan kekuatan
rakyat Jawa.
Bangsa
Arab masuk ke Indonesia bukan dengan tangan kosong. Mereka masuk ke Indonesia
ada yang sebagai Pedagang dan Ulama namun, sebagian besara bangsa Arab yang
masuk ke Indonesia sebagai pedagang. Mereka berdagang mukkadam (perlengkapan
sahalat seperti kitab Al-Qur’an). Mereka melakukan ini karena mereka memiliki
misi untuk membantu Belanda dalam rangka melemahkan kekuatan rakyat Jawa dengan
mengubah tata kepercayaanya. Dahulu rakyat Jawa yang memeluk agama islam masih
secara abangan atau masih memasukkan unsur-unsur kepercayaan
nenek moyang mereka. Rakyat Islam di Jawa tidak memiliki langgar sebagai tempat beribadah namun mereka memilki sanggar
sebagai tempat mereka memuja dan memuji Tuhan, dan bahkan
kepercayaan rakyat Jawa terhadap agama Islam berbeda 180 derajat dari ajaran
agama Islam yang sebenarnya. Dahulu di daerah Cungking, Buyut Cungking yang
merupakan wali disana beliau membangun sanggar. Apabila rakyat ingin beribadah
di sanggar tersebut, bukan kitab Al-Qur’an yang mereka bawa melainkan empat
macam bunga yaitu, kembang semujo “teko
karo sengojo” yang maknanya mereka datang dengan sengaja untuk berdo’a. Kedua
kembang kenongo”mugo-mugo kenengo” yang
maknanya semoga apa yang diminta kepada Tuhan, mereka dapatkan. Ketiga membawa kembang dilem “mugo-mugo kang dijaluki
gelem” maknanya semoga Tuhan mau mengabulkan apa yang mereka minta. Terakhir
kembang katu “mugo-mugo kang dijaluk
metu” maknanya semoga apa yang mereka do’akan akan dikabulkan oleh Tuhan.
Kemudian
setelah bangsa Arab datang lama di Jawa tidak satupun rakyat Jawa yang
menghiraukan. Setelah beberapa bulan mereka tinggal dan berdagang, ada satu
orang yang memperhatikan dan merasa bahwa keberadaan bangsa Arab ada di Jawa.
dan berkata “opo sih sing mbok dol?” Yang artinya “apa sih yang kamu jual?”. Kemudian
pedagang Arab menjelaskan bahwa mereka menjual mukadam atau kitab Al-Qur’an. Mereka
menjelaskan dimana Al-Qur’an itu berisi “kalamullah”
atau perkataan Tuhan, disana
terdapat tuntunan dan ajaran agama Islam yang benar. Kemudian rakyat Jawa yang
mempelajari kitab tersebut, mulai belajar dan memahami serta menerapkan ajaran
Islam yang benara. Dia merasa bahwa setelah menerapkan ajaran kitab Al-Qur’an
tersebut, dirinya merasa lebih baik. Yang awalnya membaca, menulis dan berdo’a
menggunkan aksara Jawa kini
rakyat mulai menggunakan bahasa Arab. Seiringnya
waktu rakyat lain yang melihat perubahan orang yang menerapkan Al-Qur’an tersebut
merasa tertarik dengan perubahan yang terjadi pada orang tersebut, hingga
rakyat mulai mengganti tata ajarannya menjadi ajaran Islam yang baik dan benar
sesuai ajaran Islam.
Kemudian
perubahan ini mengakibatkan yang pada awalnya rakyat apabila mandhi jika berucap namun kini telah luntur kesaktian
itu karena pengaruh orang Arab yang merubah ketata peribadatan rakyat Jawa. Setelah
itu barulah Belanda mulai menyerang dan mengusai pulau Jawa dan menjadikan
Pulau Jawa sebagai pusat kekuatan pemerintahan dan militer Hindia Belanda. Belanda
akan menghukum mati Rakyat Jawa yang masih memiliki kitab Jawa atau kitab aksara, ditakutkan kitab tersebut akan
memberikan kekuatan kepada rakyat untuk melawan Belanda.
Dahulu
pemimpin kita Ir.Soekarno tinggal di Jawa Timur, ia pernah dibuang oleh Belanda
ke Papua. Papua dulunya masih pula yang amat primitif, rakyat Papua dulu
suka memakan daging hewan yang belum matang dan daging manusia. Suaktu ketika
Ir.Soekarno merokok di tengah-tengah kerumunan rakyat Papua. Rakayat berfikir
ternyata ada manusia yang bisa mengeluarka api dan menghasilkan asap dari
mulutnya. Mulai seketika itu rakyat Papua mulai mengikuti ajaran Ir.Soekarno. Mereka
diajari cara bercocok tanam, berburu dan cara hidup yang baik dan benar. Ternyata
hal tersebut diketahui oleh Negara Jepang, Jepang berfikir bahwa Ir.soekarno
merupakan orang jenius. Kemudian Jepang membawa Ir.Soekarno untuk dibawa ke
Negaranya untuk dirawat dan dinikahkan dengan wanita paling cantik, agar
apabila mereka memiliki keturunan, pasti keturunannya juga pandai dan akan
dijadikan pemimpin. Namun Ir.soekrno menikah dengan wanita Jepang menghasilkan
anak perempuan yang bernama Naoko Nemoto. Seiring berjalannya waktu, Ir.Soekarno
meminta bantuan kepada Jepang untuk mengalahkan Belanda di Pulau Jawa.
Di Banyuwangi
sendiri sebenarnya Belanda menginginkan untuk mengeksploitasi sumber daya alam
yaitu, gunung emas di Tumpang Pitu dan Kawah Ijen. Dikatan bahwa gunung emas di
Tumpang Pitu memiliki berat yang melebihi 10 kali beratnya patung Liberti, namun
rakyat Banyuwangi tidak mengetahui hal tersebut serta Belanda tertarik dengan
Kawah Ijen karena setiap benda bahakan besi yang dimasukkan pasti patah. Untuk
itu Belanda ingin mengeksploitasi sumber daya alam selain rempah-rempah Belanda
juga ingin mengeksploitasi emas dan kawah di Ijen untuk kepentingannya sendiri.
Selain ingin
menaklukan pulau Jawa ternyata kota Konstantinopel telah dikuasai oleh Turki pada
tahun 1453. Dimana kota tersebut merupakan satu-satunya kota penjual rempah-rempah
di dunia Barat. Sehingga mereka tidak dapat membeli rempah-rempah di
Konstantinopel lagi, hal ini yang mendorong Belanda mencari rempah-rempah di
daerah penghasil rempah-rempah di dunia Timur. Mereka bertujuan untuk
memonopoli perdagangan di Negara kita. Setelah Belanda berkuasa di Negara kita,
rakyat harus melakukan kerja paksa, dimana rakyat harus menanam tanaman yang
dibutuhkan Belanda. Rakyat juga harus membayar pajak hasil bumi dan pajak
tanah, kecuali tanah yang digunakan untuk produksi tanaman Belanda. Rakyatpun
juga harus terkena dampak dari cultur
procenten yaitu dimana rakyat harus mengalami kekerasan dari rakyat lain
yang bekerja pada Belanda untuk mendapat hadiah apabila mencapai target
tertentu.
Penderitaan
rakyat tidak hanya pada masa kedudukan Belanda, rakyat juga harus menderita
lebih dari apa yang telah Belanda lakukan. Rakyat harus menerima kekejaman
Jepang yang datang dengan rayuan dan kata-kata manis. Mereka mengatakan bahwa
mereka adalah saudara tua. Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan membantu
rakyat Indonesia untuk mengusir bangsa Barat dari Indonesia. Tetapi mereka
mengatakan bahwa rakyat harus membantu dengan menyerahkan semua harta dan tenaga,
karena menurut mereka ini adalah perang suci. Rayuan dan kata-kata manis Jepang
membuat rakyat percaya bahwa, Jepang memang benar-benar baik dan mau membantu
mengusir penjajah. Bahkan Jepang mendekati rakyat Indonesia melalui banyak
strategi,mulai dari mendekati lewat agama yaitu menaikkan haji bagi orang
islam, membangun masjid, memberikan beasiswa yang ingin belajar di Jepang. Itu
adalah awal yang manis, tetapi apa yang terjadi setelahnya? Semua hanya tipuan
belaka, rakyat harus mengalami penderitaan yang lebih dari apa yang Belanda
lakukan. Bahkan rakyat harus bekerja
dengan upah yang amat kecil. Semua itu Jepang lakukan karena mereka
berfikir untuk apa mereka membantu Indonesia mengusir Belanda namun, tidak
mendapatkan apa-apa. Selain itu memiliki faham fasisme dimana mereka
beranggapan bahwa hanya Jepang saja yang paling kuat serta hanya Jepang sajalah
yang boleh menguasai Asia.
Selain
itu kedatangan Jepang ke Indonesia tidak luput dari keserakahan Jepang yang
ingin membangun imperium atau menguasai
wilayah di Asia. Pada masa Kolonial Belandapun Jepang juga sudah banyak yang
tinggal di Indonesia. Sebagian besar mereka berprofesi sebagai pedagang. Sekitar
tahun 1930-an dunia sedang dilanda krisis ekonomi, semua Negara terkena
dampaknya namun Jepang tidak terlalu terkena dampaknya. Bahkan sekitar perang
duni I industrialisasi Jepang berkembang pesat. Banyak produk Jepang yang
membanjiri hampir di seluruh Negara di dunia. Produk Jepang juga dapat
mengalahkan produk dari Eropa. Tak luput di Indonesia juga dipenuhi produk
Jepang. Membanjirnya produk Jepang di Inodonesia membuat pemerintahan Belanda
beraksi. Sehingga, Belanda mengeluarkan peraturan baru yaitu, dimana
terbatasnya importir memasukkan barang dan jumlah barangnya ke Indonesia. Namum
peraturan tersebut, tidak membuat Jepang menyerah begitu saja. Jepang bersiasat
dengan memasukkan produk-produknya lewat pedagang Indonesia yang mau memasarkan
produknya, dengan memberi komisi tinggi dan memberikan kredit pada
pedagang-pedagang kecil. Keunggulan Jepang dalam memasarkan produknya yaitu
Jepang menjual produk yang berkualitas tinggi dan harga yang murah, sehingga
rakyat lebih memilih untuk membeli produk dari Jepang daripada dari Eropa.
Sekitar
tahun 1942 Jepang baru resmi menguasai Indonesia. Rencana Jepang untuk
menguasai Indonesia ternyata sudah dirancang sejak lama. Mereka melakukan
persiapan dengan melakukan penyamaran serta penyelidikan di daerah daerah
strategis, karena pada saat itu, Indonesia masih dikuasai oleh kolonial
Belanda. Sehingga mereka menyamar ada yang sebagai nelayan, pedagang, pengusaha
pelayaran, wartawan dan ada juga juru potret. Selain ingin mengalahkan
Negara-negara sekutu Jepang juga ingin mengeksploitasi sumber daya alam yang
ada di Indonesia, hususnya bahan mentah untuk industrialisasi di
Jepang.terlebih lagi ketika pada saat itu Indonesia masih berada di tangan
Belanda, sehingga memudahkan Jepang melemahkan kekuatan sekutu. Menaklukan
Belanda berarti Jepang sudah berhasil mengalahkan satu sekutu. Adanya fasisme
Jepang terhadap wilayah Asia membuat Jepang ingin menaklukan Negara-negara
sekutu yang ada di Asia.
Diawali
pada tahun 1941 yaitu adanya perang pasifik dimana Jepang mengebom pangkalan
militer di Pearl Harbour, di Kepulauan Hawaii, milik Negara Amerika Serikat yang
terletak di laut Pasifik.karena itu perang ini disebut perang Asia Pasifik. Jepang
memilki kehawatiran jika Amerika Serikat membalasnya sewaktu-waktu dan Jepang
akan terhalang untuk menguasai Negara-negara bagian selatan. Strategi Jepang
yang menjatuhi bom di pangkalan militer Amerika tersebut, merupakan langkah
awal Jepang dalam melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat sehingga Jepang lebih
mudah dalam penyerbuan ke negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik. Setelah penyerbuan
Jepang di Pearl Harbour, Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda van
Starkenborgh menyatakan perang terhadap Jepang. Amerika Serikat juga menyatakan
perang kepada Jepang dan bahkan segera membuat pasukan gabungan dari beberapa
Negara anatara lain Belanda, Inggris, Amerika dan Australia yang disingkat
ABDACOM
(Aamerican,British,Dutch,Australia Command).
(Aamerican,British,Dutch,Australia Command).
Jepang
mendarat di Indonesia dengan membagi dua kekuatan yaitu darat dan laut. Angkatan
darat bergerak dari Indo-China untuk merebut Malaysia, Singapura, Pulau Luzon, Myanmar
dan Sumatra. Dan angkatan laut bergerak dari pulau Hawaii, Mindanao, Kalimantan,
Sulawesi, Ambon dan Papua. Lalu angkatan laut dan Angkatan darat bersatu untuk
menaklukan Jawa. Jawa menjadi sasaran terakhir Jepang, karena Jawa merupakan
pusat pemerintahan dan militer Hindia Belanda.
Selain
untuk menaklukan Belanda, Jepang menyerang Indonesia untuk mengambil bahan
mentah yaitu minyak, minyak sangat berguna untuk kelangsungan industri Jepang.
Taktik Jepang dalam menguasai Indonesia yaitu dengan menaklukan daerah-daerah
penghasil minyak terbesar di Indonesia. Pertama Jepang menguasai sumber minyak
yang berada di Tarakan, Klaimantan, kemudian Jepang mulai menguasai sumber
minyak yang berada di Balikpapan yang merupakan Bandar minyak terbesar kedua
setelah Tarakan, kemudian Pontianak, Samarinda, dan Kotabangun. Kemudian Jepang
melakukan penyerbuan ke Sumatra dengan mengirim pasukan payung ke Palembang. Jatuhnya
Palembang memudahakan Jepang untuk menyerang Jawa karena letaknya dekat dengan
pulau Jawa yang merupakan pusat kekuatan militer Belanda.
Di
Banyuwangi Jepang membangun benteng yang dinamakan hingga saat ini yaitu “Goa
Jepang”,dimana goa tersebut digunakan sebagai tempat perlindungan Jepang
melawan Belanda. Apabila Belanda menyerang dari udara Jepang menyerang dari
bawah tanah. Isi dari goa tersebut yaitu peralatan perang Jepang seperti
senjata api dan meriam. Goa ini dibangun oleh seluruh rakyat Banyuwangi yang
diperintahkan Jepang secara paksa hanya selama enam hari. goa ini berjumlah 12
goa. Ada salah satu goa yang terletak dibawah tanah dan bercabang. dan
panjangnya goa tersebut ada yang hingga
ke selat Bali dan pelabuhan Boom saat ini. Ketika perlawanan Jepang kepada
Belanda, saat itu Jepang kehabisan pasukan sehingga Jepang menjadikan rakyat
Banyuwangi sebagai prajurit, dan prajurit tersebut memiliki tingkatan, yaitu
prajurit paling atas dinamakan “Sukarela”, prajurit tingkat kedua dinamakn
“Kaihok”, tingkat ketiga disebut “Caper” tingkat terakhir disebut “Romusa”. Setelah
Jepang mengalahkan Belanda di Banyuwangi, mereka berfikir terbalik dari rencana
awal yang hanya ingin membantu, namun kini Jepang malah menjajah rakyat
Banyuwangi. Di Banyuwangi Jepang mengeksploitasi bahan-bahan pokok sehari-hari.
Seperti ternak, apabila rakyat memiliki sepasang hewan ternak dan melahirkan
satu hewan ternak maka hewan itu akan di ambil untuk digunakan Jepang. Pada
suatu hari ada tradisi di Banyuwangi yaitu tradisi Kebesan, dimana seluruh rakyat Banyuwangi harus memadamkan
pencahyaan. Ketika itulah Jepang mencuri semua Beras yang berada di gudang
beras milik Banyuwangi. Selain mencuri beras ternyata Jepang juga mencuri
lokomotif milik Belanda. Dengan menggunkan kapal laut dan melewati Goa
Jepang yang berada di bawah tanah hingga
menuju laut. Namun ketika itu laut Watu Dodol yang terkenal deras arusnya, sehingga
lokomotif yang dicuri Jepang tenggelam bersamaan kapal angkutnya. Ternyata selain
pada saat Kebesan jepang sudah mencuri hasil ternak dan beras hasil rakyat
Banyuwangi menggunakan kereta api Belanda.
Selain
kekejaman tersebut rakyat dipaksa harus menggunakn adat dan bahasa milik
Jepang, yaitu selama di sekolah rakyat harus menulis dan berbahasa Jepang,
berhitung pun rakyat harus menggunakan perhitungan Jepang, seperti: It,
Ni, Sam, Si, Go, Ruk, Sit, Hat, Ko, Ju. Yang artinya perhitungan 1 – 10. Rakyat
juga harus mengalami kerja paksa
(romusha) dimana semua rakyat harus bekerja tanpa terkecuali. Tubuh mereka
sampai kurus karena kurang gizi,semua hasil bumi yang rakyat tanam harus dibawa
pergi oleh Jepang. Kemudian rakyat berfikir perlakuan Jepang sangat rusuh yang maksudnya semua kebaikan
Jepang yang awalnya membantu rakyat Banyuwangi mengusir Belanda, namun kini
berbalik menjadi sebuah penghianatan.sehingga rakyat yang telah mendapat
pendidikan militer kini mulai mengumpulkan kekuatan untuk melawan Jepang. Rakyat
melawan Jepang dengan tujuan mengusirnya pulang,Jepang dalam hal jumlah tentara
sudah kalah.Selain itu di Negara Jepang sendiri dua kota terbesar yaitu
Hirosima dan Nagasaki telah di bom oleh Sekutu pada tanggal 6 – 9 Agustus 1945.
Sehingga terjadi kekosongan kekuasaan pada pemerintahan Indonesia. Hal ini
dijadikan sebagai peluang emas untuk menjadi Negara yang merdeka.
Saat
ini Goa Jepang hanya tinggal bangunannya saja.Dahulu ketika terjadinya
peristiwa Ninja di Banyuwangi,dimana dilakukanpembersihan santet dan dengan
membunuh rakyat yang memiliki kekuatan tersebut,masyarakat yang bertempat
tinggal di sekitar Goa Jepang tepatnya desa Paliran mulai mengambil sisa-sisa
benda yang ada di sana.Mereka mengambil benda-benda yang terbuat dari besi atau
baja untuk dijadikan pisau.setiap angka yang bertuliskan romawi yang terletak
di depan Goa bukanlah asli dari pembuatan awal.tulisan romawi itu adalah
tulisan masyarakat setempat untuk mempermudah mengenali setiap Goa. Karena
setiap Goa memiliki panjang dan lebar yang berbeda.namun saat ini karena situs
bersejarah ini,tidak begitu terbiasa didengar oleh masyarakat Banyuwangi dan
hanya sedkitit orang yang mengetahui sejarahnya,banyak masyarakat kaya menggunakan
kesempatan ini untuk menjadikannya bisnis.tanah-tanah disana mulai akan
dijadikan perumahan dan villa.dan penduduk setempat menjadikakannya sebagai
lahan pertanian.
Tidak ada komentar:
Write komentar