Jumat, 13 Mei 2016

Cerita dibalik Goa Jepang Ketapang
         
          Dari sekian banyak situs bersejarah di Banyuwangi,saya hanya memilih menceritakan satu situs yakni Goa Jepang yang terletak di kecamatan Ketapang, tepatnya di desa Paliran. Mengapa? mari kita simak ceritanya.
          Bermulai dari hubungan baik Negara Indonesia dengan Negara India. Awalnya sebelum Negara-negara Eropa menguasai Indonesia, India telah lama tinggal dengan rakyat Indonesai, mereka berdagang, berlayar bahkan menikah dan tinggal di Indonesia mereka melakukan hal tersebut karena pada mulanya India memerangi Indonesia hususnya Jawa, namun Jawa mengalami kekalahan hal tersebut terjadi karena rakyat di Pulau Jawa masih sangat sedikit. Akhirnya India tinggal lama di Jawa dengan tentram, bahkan mereka juga menikah dengan orang Jawa. kita bisa melihatnya dari keturunan anatara rakyat Jawa dengan India, yakni rakyat ada yang berkulit putih, coklat, dan bahkan ada yang berhidung mancung. India tinggal dan berhubungan baik dengan Negara kita hingga mereka tau apa saja kebiasaan dan keseluruhan Negara Indonesia. Hususnya di Jawa dimana rakyat Jawa zaman dahulu memiliki kepercayaan dan adat dari nenek moyang yang apabila mereka mengatakan sesuatu selalu terjadi, karena rakyat Jawa dahulu adalah orang yang jujur dan polos, orang dahulu mengatakan itu adalah  hal yang mandhi(mujur). Selain itu berdasarkan namanya “JAWA” yang apabila diartikan dengan bahasa Jawa asli yang bermakna “BAJA” yang artinya baja dengan maksud rakyat Jawa memilki kekuatan seperti baja.
          Kemudian selang waktu yang cukup lama, Belanda datang ke Indonesia dengan membawa perlengkapan dan peralatan perang seperti bom, meriam, senjata api dan berbagai perlatan perang lainnya. Jawa menjadi tempat paling akhir untuk ditaklukan oleh Belanda karena pada saat Belanda datang menyerang Jawa mereka kalah. Mengapa? karena pada saat itu rakyat pulau Jawa memilki kekuatan yang sakti, dimana apa yang mereka ucapkan selalu mandhi hanya dengan mengatakan ”uwes mulio kono” seketika kekuatan Belanda menjadi lemah, senjata yang mereka bawa tidak ada gunanya. Meriam yang mereka lontarkanpun tidak  bisa keluar, pistol  yang ditembakkan tidak berfungsi, dan bahkan kapal yang mereka bawa tidak bisa digunakan atau macet. hal inilah yang membuat Belanda kembali ke negaranya dan segera meminta bantuan Negara lain untuk menklukan pulau Jawa. Belanda meminta bantuan bangsa Arab untuk melumpuhkan kekuatan rakyat Jawa.
          Bangsa Arab masuk ke Indonesia bukan dengan tangan kosong. Mereka masuk ke Indonesia ada yang sebagai Pedagang dan Ulama namun, sebagian besara bangsa Arab yang masuk ke Indonesia sebagai pedagang. Mereka berdagang mukkadam (perlengkapan sahalat seperti kitab Al-Qur’an). Mereka melakukan ini karena mereka memiliki misi untuk membantu Belanda dalam rangka melemahkan kekuatan rakyat Jawa dengan mengubah tata kepercayaanya. Dahulu rakyat Jawa yang memeluk agama islam masih secara abangan  atau masih memasukkan unsur-unsur kepercayaan nenek moyang mereka. Rakyat Islam di Jawa tidak memiliki langgar sebagai tempat beribadah namun mereka memilki sanggar  sebagai tempat mereka memuja dan memuji Tuhan, dan bahkan kepercayaan rakyat Jawa terhadap agama Islam berbeda 180 derajat dari ajaran agama Islam yang sebenarnya. Dahulu di daerah Cungking, Buyut Cungking yang merupakan wali disana beliau membangun sanggar. Apabila rakyat ingin beribadah di sanggar tersebut, bukan kitab Al-Qur’an yang mereka bawa melainkan empat macam bunga yaitu, kembang semujo “teko karo sengojo” yang maknanya mereka datang dengan sengaja untuk berdo’a. Kedua kembang kenongo”mugo-mugo kenengo” yang maknanya semoga apa yang diminta kepada Tuhan, mereka dapatkan. Ketiga membawa kembang dilem “mugo-mugo kang dijaluki gelem” maknanya semoga Tuhan mau mengabulkan apa yang mereka minta. Terakhir kembang katu “mugo-mugo kang dijaluk metu” maknanya semoga apa yang mereka do’akan  akan dikabulkan oleh Tuhan.
          Kemudian setelah bangsa Arab datang lama di Jawa tidak satupun rakyat Jawa yang menghiraukan. Setelah beberapa bulan mereka tinggal dan berdagang, ada satu orang yang memperhatikan dan merasa bahwa keberadaan bangsa Arab ada di Jawa. dan berkata “opo sih sing mbok dol?”  Yang artinya “apa sih yang kamu jual?”. Kemudian pedagang Arab menjelaskan bahwa mereka menjual mukadam atau kitab Al-Qur’an. Mereka menjelaskan dimana Al-Qur’an itu berisi “kalamullah”  atau perkataan Tuhan, disana terdapat tuntunan dan ajaran agama Islam yang benar. Kemudian rakyat Jawa yang mempelajari kitab tersebut, mulai belajar dan memahami serta menerapkan ajaran Islam yang benara. Dia merasa bahwa setelah menerapkan ajaran kitab Al-Qur’an tersebut, dirinya merasa lebih baik. Yang awalnya membaca, menulis  dan berdo’a  menggunkan aksara Jawa kini rakyat mulai  menggunakan bahasa Arab. Seiringnya waktu rakyat lain yang melihat perubahan orang yang menerapkan Al-Qur’an tersebut merasa tertarik dengan perubahan yang terjadi pada orang tersebut, hingga rakyat mulai mengganti tata ajarannya menjadi ajaran Islam yang baik dan benar sesuai ajaran Islam.
          Kemudian perubahan ini mengakibatkan yang pada awalnya rakyat apabila mandhi  jika berucap namun kini telah luntur kesaktian itu karena pengaruh orang Arab yang merubah ketata peribadatan rakyat Jawa. Setelah itu barulah Belanda mulai menyerang dan mengusai pulau Jawa dan menjadikan Pulau Jawa sebagai pusat kekuatan pemerintahan dan militer Hindia Belanda. Belanda akan menghukum mati Rakyat Jawa yang masih memiliki kitab Jawa atau kitab aksara, ditakutkan kitab tersebut akan memberikan kekuatan kepada rakyat untuk melawan Belanda.
          Dahulu pemimpin kita Ir.Soekarno tinggal di Jawa Timur, ia pernah dibuang oleh  Belanda  ke Papua. Papua dulunya masih pula yang amat primitif, rakyat Papua dulu suka memakan daging hewan yang belum matang dan daging manusia. Suaktu ketika Ir.Soekarno merokok di tengah-tengah kerumunan rakyat Papua. Rakayat berfikir ternyata ada manusia yang bisa mengeluarka api dan menghasilkan asap dari mulutnya. Mulai seketika itu rakyat Papua mulai mengikuti ajaran Ir.Soekarno. Mereka diajari cara bercocok tanam, berburu dan cara hidup yang baik dan benar. Ternyata hal tersebut diketahui oleh Negara Jepang, Jepang berfikir bahwa Ir.soekarno merupakan orang jenius. Kemudian Jepang membawa Ir.Soekarno untuk dibawa ke Negaranya untuk dirawat dan dinikahkan dengan wanita paling cantik, agar apabila mereka memiliki keturunan, pasti keturunannya juga pandai dan akan dijadikan pemimpin. Namun Ir.soekrno menikah dengan wanita Jepang menghasilkan anak perempuan yang bernama Naoko Nemoto. Seiring berjalannya waktu, Ir.Soekarno meminta bantuan kepada Jepang untuk mengalahkan Belanda di Pulau Jawa.
Di Banyuwangi sendiri sebenarnya Belanda menginginkan untuk mengeksploitasi sumber daya alam yaitu, gunung emas di Tumpang Pitu dan Kawah Ijen. Dikatan bahwa gunung emas di Tumpang Pitu memiliki berat yang melebihi 10 kali beratnya patung Liberti, namun rakyat Banyuwangi tidak mengetahui hal tersebut serta Belanda tertarik dengan Kawah Ijen karena setiap benda bahakan besi yang dimasukkan pasti patah. Untuk itu Belanda ingin mengeksploitasi sumber daya alam selain rempah-rempah Belanda juga ingin mengeksploitasi emas dan kawah di Ijen untuk kepentingannya sendiri.
Selain ingin menaklukan pulau Jawa ternyata kota Konstantinopel telah dikuasai oleh Turki pada tahun 1453. Dimana kota tersebut merupakan satu-satunya kota penjual rempah-rempah di dunia Barat. Sehingga mereka tidak dapat membeli rempah-rempah di Konstantinopel lagi, hal ini yang mendorong Belanda mencari rempah-rempah di daerah penghasil rempah-rempah di dunia Timur. Mereka bertujuan untuk memonopoli perdagangan di Negara kita. Setelah Belanda berkuasa di Negara kita, rakyat harus melakukan kerja paksa, dimana rakyat harus menanam tanaman yang dibutuhkan Belanda. Rakyat juga harus membayar pajak hasil bumi dan pajak tanah, kecuali tanah yang digunakan untuk produksi tanaman Belanda. Rakyatpun juga harus terkena dampak dari cultur procenten yaitu dimana rakyat harus mengalami kekerasan dari rakyat lain yang bekerja pada Belanda untuk mendapat hadiah apabila mencapai target tertentu.
          Penderitaan rakyat tidak hanya pada masa kedudukan Belanda, rakyat juga harus menderita lebih dari apa yang telah Belanda lakukan. Rakyat harus menerima kekejaman Jepang yang datang dengan rayuan dan kata-kata manis. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah saudara tua. Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan membantu rakyat Indonesia untuk mengusir bangsa Barat dari Indonesia. Tetapi mereka mengatakan bahwa rakyat harus membantu dengan menyerahkan semua harta dan tenaga, karena menurut mereka ini adalah perang suci. Rayuan dan kata-kata manis Jepang membuat rakyat percaya bahwa, Jepang memang benar-benar baik dan mau membantu mengusir penjajah. Bahkan Jepang mendekati rakyat Indonesia melalui banyak strategi,mulai dari mendekati lewat agama yaitu menaikkan haji bagi orang islam, membangun masjid, memberikan beasiswa yang ingin belajar di Jepang. Itu adalah awal yang manis, tetapi apa yang terjadi setelahnya? Semua hanya tipuan belaka, rakyat harus mengalami penderitaan yang lebih dari apa yang Belanda lakukan. Bahkan rakyat harus bekerja  dengan upah yang amat kecil. Semua itu Jepang lakukan karena mereka berfikir untuk apa mereka membantu Indonesia mengusir Belanda namun, tidak mendapatkan apa-apa. Selain itu memiliki faham fasisme dimana mereka beranggapan bahwa hanya Jepang saja yang paling kuat serta hanya Jepang sajalah yang boleh menguasai Asia.
          Selain itu kedatangan Jepang ke Indonesia tidak luput dari keserakahan Jepang yang ingin membangun imperium atau menguasai wilayah di Asia. Pada masa Kolonial Belandapun Jepang juga sudah banyak yang tinggal di Indonesia. Sebagian besar mereka berprofesi sebagai pedagang. Sekitar tahun 1930-an dunia sedang dilanda krisis ekonomi, semua Negara terkena dampaknya namun Jepang tidak terlalu terkena dampaknya. Bahkan sekitar perang duni I industrialisasi Jepang berkembang pesat. Banyak produk Jepang yang membanjiri hampir di seluruh Negara di dunia. Produk Jepang juga dapat mengalahkan produk dari Eropa. Tak luput di Indonesia juga dipenuhi produk Jepang. Membanjirnya produk Jepang di Inodonesia membuat pemerintahan Belanda beraksi. Sehingga, Belanda mengeluarkan peraturan baru yaitu, dimana terbatasnya importir memasukkan barang dan jumlah barangnya ke Indonesia. Namum peraturan tersebut, tidak membuat Jepang menyerah begitu saja. Jepang bersiasat dengan memasukkan produk-produknya lewat pedagang Indonesia yang mau memasarkan produknya, dengan memberi komisi tinggi dan memberikan kredit pada pedagang-pedagang kecil. Keunggulan Jepang dalam memasarkan produknya yaitu Jepang menjual produk yang berkualitas tinggi dan harga yang murah, sehingga rakyat lebih memilih untuk membeli produk dari Jepang daripada dari Eropa.
          Sekitar tahun 1942 Jepang baru resmi menguasai Indonesia. Rencana Jepang untuk menguasai Indonesia ternyata sudah dirancang sejak lama. Mereka melakukan persiapan dengan melakukan penyamaran serta penyelidikan di daerah daerah strategis, karena pada saat itu, Indonesia masih dikuasai oleh kolonial Belanda. Sehingga mereka menyamar ada yang sebagai nelayan, pedagang, pengusaha pelayaran, wartawan dan ada juga juru potret. Selain ingin mengalahkan Negara-negara sekutu Jepang juga ingin mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di Indonesia, hususnya bahan mentah untuk industrialisasi di Jepang.terlebih lagi ketika pada saat itu Indonesia masih berada di tangan Belanda, sehingga memudahkan Jepang melemahkan kekuatan sekutu. Menaklukan Belanda berarti Jepang sudah berhasil mengalahkan satu sekutu. Adanya fasisme Jepang terhadap wilayah Asia membuat Jepang ingin menaklukan Negara-negara sekutu yang ada di Asia.
          Diawali pada tahun 1941 yaitu adanya perang pasifik dimana Jepang mengebom pangkalan militer di Pearl Harbour, di Kepulauan Hawaii, milik Negara Amerika Serikat yang terletak di laut Pasifik.karena itu perang ini disebut perang Asia Pasifik. Jepang memilki kehawatiran jika Amerika Serikat membalasnya sewaktu-waktu dan Jepang akan terhalang untuk menguasai Negara-negara bagian selatan. Strategi Jepang yang menjatuhi bom di pangkalan militer Amerika tersebut, merupakan langkah awal Jepang dalam melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat sehingga Jepang lebih mudah dalam penyerbuan ke negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik. Setelah penyerbuan Jepang di Pearl Harbour, Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh menyatakan perang terhadap Jepang. Amerika Serikat juga menyatakan perang kepada Jepang dan bahkan segera membuat pasukan gabungan dari beberapa Negara anatara lain Belanda, Inggris, Amerika dan Australia yang disingkat ABDACOM
(Aamerican,British,Dutch,Australia Command).
 
          Jepang mendarat di Indonesia dengan membagi dua kekuatan yaitu darat dan laut. Angkatan darat bergerak dari Indo-China untuk merebut Malaysia, Singapura, Pulau Luzon, Myanmar dan Sumatra. Dan angkatan laut bergerak dari pulau Hawaii, Mindanao, Kalimantan, Sulawesi, Ambon dan Papua. Lalu angkatan laut dan Angkatan darat bersatu untuk menaklukan Jawa. Jawa menjadi sasaran terakhir Jepang, karena Jawa merupakan pusat pemerintahan dan militer Hindia Belanda.
          Selain untuk menaklukan Belanda, Jepang menyerang Indonesia untuk mengambil bahan mentah yaitu minyak, minyak sangat berguna untuk kelangsungan industri Jepang. Taktik Jepang dalam menguasai Indonesia yaitu dengan menaklukan daerah-daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Pertama Jepang menguasai sumber minyak yang berada di Tarakan, Klaimantan, kemudian Jepang mulai menguasai sumber minyak yang berada di Balikpapan yang merupakan Bandar minyak terbesar kedua setelah Tarakan, kemudian Pontianak, Samarinda, dan Kotabangun. Kemudian Jepang melakukan penyerbuan ke Sumatra dengan mengirim pasukan payung ke Palembang. Jatuhnya Palembang memudahakan Jepang untuk menyerang Jawa karena letaknya dekat dengan pulau Jawa yang merupakan pusat kekuatan militer Belanda.
          Di Banyuwangi Jepang membangun benteng yang dinamakan hingga saat ini yaitu “Goa Jepang”,dimana goa tersebut digunakan sebagai tempat perlindungan Jepang melawan Belanda. Apabila Belanda menyerang dari udara Jepang menyerang dari bawah tanah. Isi dari goa tersebut yaitu peralatan perang Jepang seperti senjata api dan meriam. Goa ini dibangun oleh seluruh rakyat Banyuwangi yang diperintahkan Jepang secara paksa hanya selama enam hari. goa ini berjumlah 12 goa. Ada salah satu goa yang terletak dibawah tanah dan bercabang. dan panjangnya  goa tersebut ada yang hingga ke selat Bali dan pelabuhan Boom saat ini. Ketika perlawanan Jepang kepada Belanda, saat itu Jepang kehabisan pasukan sehingga Jepang menjadikan rakyat Banyuwangi sebagai prajurit, dan prajurit tersebut memiliki tingkatan, yaitu prajurit paling atas dinamakan “Sukarela”, prajurit tingkat kedua dinamakn “Kaihok”, tingkat ketiga disebut “Caper” tingkat terakhir disebut “Romusa”. Setelah Jepang mengalahkan Belanda di Banyuwangi, mereka berfikir terbalik dari rencana awal yang hanya ingin membantu, namun kini Jepang malah menjajah rakyat Banyuwangi. Di Banyuwangi Jepang mengeksploitasi bahan-bahan pokok sehari-hari. Seperti ternak, apabila rakyat memiliki sepasang hewan ternak dan melahirkan satu hewan ternak maka hewan itu akan di ambil untuk digunakan Jepang. Pada suatu hari ada tradisi di Banyuwangi yaitu tradisi Kebesan, dimana seluruh rakyat Banyuwangi harus memadamkan pencahyaan. Ketika itulah Jepang mencuri semua Beras yang berada di gudang beras milik Banyuwangi. Selain mencuri beras ternyata Jepang juga mencuri lokomotif milik Belanda. Dengan menggunkan kapal laut dan melewati Goa Jepang  yang berada di bawah tanah hingga menuju laut. Namun ketika itu laut Watu Dodol yang terkenal deras arusnya, sehingga lokomotif yang dicuri Jepang tenggelam bersamaan kapal angkutnya. Ternyata selain pada saat Kebesan jepang sudah mencuri hasil ternak dan beras hasil rakyat Banyuwangi menggunakan kereta api Belanda.
          Selain kekejaman tersebut rakyat dipaksa harus menggunakn adat dan bahasa milik Jepang, yaitu selama di sekolah rakyat harus menulis dan berbahasa Jepang, berhitung pun rakyat harus menggunakan perhitungan Jepang, seperti:  It, Ni, Sam, Si, Go, Ruk, Sit, Hat, Ko, Ju. Yang artinya perhitungan 1 – 10. Rakyat juga harus mengalami  kerja paksa (romusha) dimana semua rakyat harus bekerja tanpa terkecuali. Tubuh mereka sampai kurus karena kurang gizi,semua hasil bumi yang rakyat tanam harus dibawa pergi oleh Jepang. Kemudian rakyat berfikir perlakuan Jepang sangat rusuh yang maksudnya semua kebaikan Jepang yang awalnya membantu rakyat Banyuwangi mengusir Belanda, namun kini berbalik menjadi sebuah penghianatan.sehingga rakyat yang telah mendapat pendidikan militer kini mulai mengumpulkan kekuatan untuk melawan Jepang. Rakyat melawan Jepang dengan tujuan mengusirnya pulang,Jepang dalam hal jumlah tentara sudah kalah.Selain itu di Negara Jepang sendiri dua kota terbesar yaitu Hirosima dan Nagasaki telah di bom oleh Sekutu pada tanggal 6 – 9 Agustus 1945. Sehingga terjadi kekosongan kekuasaan pada pemerintahan Indonesia. Hal ini dijadikan sebagai peluang emas untuk menjadi Negara yang merdeka.
          Saat ini Goa Jepang hanya tinggal bangunannya saja.Dahulu ketika terjadinya peristiwa Ninja di Banyuwangi,dimana dilakukanpembersihan santet dan dengan membunuh rakyat yang memiliki kekuatan tersebut,masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Goa Jepang tepatnya desa Paliran mulai mengambil sisa-sisa benda yang ada di sana.Mereka mengambil benda-benda yang terbuat dari besi atau baja untuk dijadikan pisau.setiap angka yang bertuliskan romawi yang terletak di depan Goa bukanlah asli dari pembuatan awal.tulisan romawi itu adalah tulisan masyarakat setempat untuk mempermudah mengenali setiap Goa. Karena setiap Goa memiliki panjang dan lebar yang berbeda.namun saat ini karena situs bersejarah ini,tidak begitu terbiasa didengar oleh masyarakat Banyuwangi dan hanya sedkitit orang yang mengetahui sejarahnya,banyak masyarakat kaya menggunakan kesempatan ini untuk menjadikannya bisnis.tanah-tanah disana mulai akan dijadikan perumahan dan villa.dan penduduk setempat menjadikakannya sebagai lahan pertanian.

Tidak ada komentar:
Write komentar