Jumat, 13 Mei 2016

Menelusuri Sejarah Barong Banyuwangi (Barong Using)
di Desa Kemiren
Barong using adalah kesenian barong yang di ciptakan oleh masyarakat using. Wujud atau bentuk tokoh Barong Using memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan bentuk barong lain yang ada di banyuwangi. Adapun ciri-ciri bentuknya adalah: tampang wajah menyerupai bentuk kala topeng dengan mata melotot, bercula, berkumis, bertaring, berjambang atau brerjenggot, kepala berambut, memakai mahkota (tropong), dilengkapi dengan 4 sayap kanan kiri.
Menurut Budayawan yang di argumentasikan dalam Buku “ Barong Ider Bumi “ bahwa Barong Banyuwangi berasal dari Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi dikembangkan oleh tompo sekitar tahun 1830-an. Keberadaan kesenian Barong di desa kemiren berawal dari penyelenggaraan upacara adat sakral dalam rangka selamatan Desa Kemiren. Sebagaimana upacara selamatan desa yang diselenggarakan di desa-desa lainnya, di Desa Kemiren pada waktu itu juga diselenggarakan ritul/prosesi ider bumi dengan mengarak penari seblang. Konon pada saat pelaksanaan prosesi ider bumi, penari seblang (yang diperankan oleh sapuah) dalam keadaan kerasukan dimasuki roh dhanyang Desa Kemiren yang bernama Buyut Cili. Dhanyang tersebut menghendaki supaya seblang dipindahkan ke desa ole-olean (olehsari) dan di kemiren diadakan pertunjukan Barong. Atas permintaan roh dhanyang lewat penari seblang tersebut. Kemudian seorang sesepuh desa yang bernama sapuah yakni ayah tompo segera membuat Barong yang akan digunakan sebagai sarana untuk melengkapi prosesi ritual ider bumi. Sebelum peristiwa itu sanimah telah memiliki topeng/patung makhluk ghaib yang dibuatnya sendiri dan digunakan sebagai sarana tolak bala di rumahnya. Oleh karena topeng Barong yang di buat oleh sanimah  bentuknya kurang bagus, lantas sanimah memesan topeng Barong kepada seseorang yang bernama Soib, yaitu orang Bali yang terbiasa membuat topeng bertempat tinggal di Desa Dandangmiring.
Untuk melacak sejarah Barong Kemiren secara detail, penulis melakukan penelitian ke rumah Bapak Sucipto selaku ketua dari Barong Kemiren. Berikut Keterangan dari Narasumber.
Kata Kunci : Babad =
                  Alas Belantara = Hutan Lebat
                 
 
Lahirnya Barong di desa Kemiren sejajar dengan lahirnya desa kemiren, kurang lebih 5 abad dari sekarang. Desa kemiren pertama kali di babad (di -) oleh patih pajajaran yang di kenal buyut chilli oleh orang kemiren. Dulunya desa kemiren merupakan alas belantara (Hutan Lebat) yang banyak pepohonan kemiri. Akhirnya mbah buyut chilli menamakan hasil babadan alas kemiri menjadi desa kemiren.
Kata Kunci : Mbah Buyut =
                  Alas Belantara = Hutan Lebat
                 
 
            Pada saat itu desa kemiren terkena wabah pageblug tetapi yang tau datangnya wabah pageblug itu hanya buyut chilli. Buyut chili merasa bahwa desa kemiren akan di serang wabah pageblug. Dimana pageblug adalah penyakit yang menyeramkan, seseorang yang sakit malam hari maka pagi harinya akan mati, dan jika sakit pagi hari maka malam harinya akan mati. Disaat itu juga buyut chilli menghilang. Malam harinya salah seorang warga yang bernama Sapuah  bermimpi. Di dalam mimpinya ia di sapa oleh buyut chilli. Buyut chilli bilang “lek umah isun ngaleh. ayo tah nango umah isun iro myane weruh”(nak rumah saya pindah ayo ke rumah biar kamu tau rumah saya). Setelah mendengar ucapan buyut chilli di dalam mimpinya sapuah kaget dan terbangun dari mimipinya. Di waktu subuh ia menelusuri jalan yang menunjukkan arah ke rumah buyut chilli sesuai dengan mimpinya. Tiba di suatu tempat pas dimana yang terbayang oleh mimpinya, di situ sapuah hanya menemukan kuburan dengan nisan batu. Ia kaget apa maksud dari kuburan ini. Malam harinya setelah kejadian itu sapuah mimpi lagi dengan bisikan suara “Yo iku umah isun lek. Umah isun ngaleh neng kono. Isun titip deso kemiren iki nang siro. Tolong rumaten kang apik. Lek deso kemiren iki keneng penyakit pageblug kang biso ngilangaken penyaki iki yo mung siro. Carane  yoiku siro kudu nganakaken arak-arakan selametan desa lan ider bumi setiap senin/jumat pertama ring ulan aji lan setiap tanggal 2 syawal  nganggo Barong”. (“Yaitu rumah saya. Rumah saya pindah di situ. Saya titip desa kemiren ini kepadamu. Tolong jaga dan rawat dengan baik. Desa kemiren ini terkena penyakit pageblug yang bisa menghilangkan penyakit itu ya hanya kamu. Caranya yaitu kamu harus mengadakan arak-arakan selamatan desa dan Ider Bumi setiap senin/jumat pertama di bulan haji dan setiap tanggal 2 syawal memakai Barong”. Setelah mendapatkan amanah lewat mimpi sapuah merasa dirinya harus menjalankan tugas itu. Dengan berusaha sapuah membeli Barong di mbah sokib Dandangmiring untuk melaksanakan acara ritual untuk menolak balak penyakit pageblug. Malam hari sapuah masih di hiasi mimpi-mimpi bisikan dari buyut chilli padahal proses ider bumi akan dilaksanakan. Dalam mimpinya kala itu, dalam bisikan mimpinya ”Tapi siro tetep gaweo Barong goleto kayu polek 60 centian akehe 2, malam jumat teko ceburno nyang sumur mbesok kadung wes wayae gawe siro isun warah”. Tanpa di suruh lagi sapuah mencari 2 kayu polek ukuran 60 cm. Serta sapuah juga menjalankan proses ritual ider bumi. pada saat pelaksanaan prosesi ider bumi, penari seblang (yang diperankan oleh sapuah) dalam keadaan kerasukan dimasuki roh dhanyang Desa Kemiren yang bernama Buyut Cili. Dhanyang tersebut menghendaki supaya seblang dipindahkan ke desa ole-olean (olehsari) dan di kemiren diadakan pertunjukan Barong. Setelah di adakan prosesi ider bumi hasilnya bener-bener ada pageblug hilang. 7 tumbuhan yang kala itu tidak berbuah setelah di adakan ider bumi berbuah. 7 tumbuhan itu yakni Duren, Kelapa, Rambutan, Jeruk, Sawo, Manggis, Pete.
Setelah berbulan-bulan menunggu perintah pengambilan kayu polek yang di taruh di sumur, akhirnya malam itu sapuah mimpi,Bahwasannya jumat depan saatnya mengambil kayu yang ada di sumur untuk di buat Barong. Setelah di hitung-hitung mulai dari awal menaruh kayu di sumur sampai dengan pengambilannya kala itu ternyata selama 99 hari.  Anehnya pada saat pembuatan Barong, seperti ada yang membantu melancarkan pembuatan Barong. Pada saat pembuatan Barong bersamaan dengan penjajahan jepang di bumi belambangan hingga akhirnya pembuatanya harus secara sembunyi-sembunyi. Kadang Barong di sembunyikan di pohon nangka di bungkus sama seperti nangka hingga bentuknya sama seperti buah nangka. Pada saat pembuatan Barong selesai terjadi penjajahan belanda. Barong di rampas belanda di bawa ke markas belanda. Di markas belanda terjadi kejadian yang mengguncangkan dimana markas belanda di guncang ganjingkan oleh kedaan Barong di dalam markas belanda. Akhirnya pemimpin belanda mengembalikan Barong tersebut ke asalnya dan membebaskan masyarakat kemiren untuk memainkan Barong di desa kemiren. Setelah itu perkembangan kesenian Barong berkembang pesat sampai saat ini.

Para Ahli waris Barong Kemiren
1.      Sapuah
2.      Tompo
3.      Samsuri
4.      Saleh
5.      Sapi’i

Barong dikatakan sebagai penuntun masa depan Desa Kemiren dalam artian wujud Barong mempunyai simbol atau makna tersendiri. Kenapa Barong selalu mangap (Menganga) dan  bersayap? Ciri tersebut menggambarkan sifat manusia. Mangap (Menganga) bukan berarti lapar akan tetapi jika manusia merasa lapar harus berusaha mencari makanan dengan menggunakan sayap yang dimiliki dalam artian tangan atau kelengkapan lain yang dimiliki manusia yang harus digunakan untuk berusaha mencari makan dan tidak bergantung pada orang lain.

Selain simbol tersebut ada juga bagian-bagian dari Barong yang menggambarkan sifat hidup manusia yaitu :

Mahkota dan cula di kepala
 




ANSAM
 




1.                  Ansam :
kita sebagai manusia tidak boleh merasa iri jika ada tetangga membeli sesuatu.

2.                  Keling (Garuda menghadap ke belakang) :   
Kang eleng dadi menungso ojo noleh mengarep byaen nulio memburi artine kadung akeh dunyone ojo di entek-entekaken elengo anak putune ugo elengo nang tonggo tengen kiwone kang podo susah mbutuhaken sandang pangane kadung eleng mrono insa’alah iku biso slamet uripe.
( selalu ingat jadi manusia jangan hanya melihat kedepan saja tetapi tengoklah kebelakang artinya jika banyak harta jangan di hambur-hamburkan ingatlah anak cucu kita sisihkan buat mereka dan ingatlah tetangga sebelah yang lagi membutuhkan jika kita sadar hal itu insa’alah akan selamat hidup kita.

3.                  Mahkota dan cula di kepala :
Jadi orang jangan sombong meski tidak mempan di bunuh ingatlah Tuhan itu satu serta Tuhan yang mengatur hidup mati manusia.


Kesemuanya itu di sebut BARONG ( Bareng-bareng nyonsong dino ngarep)       Bersama-sama menyongsong masa depan yang cerah untuk mendapatkan masa depan yang gemilang.







Tidak ada komentar:
Write komentar